LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“LARUTAN PENYANGGA DAN LARUTAN GARAM”
Andrew Budiherlando (XI.IA 6/02)
Benedicta Wijaya (XI.IA 6/00)
Dhian Siwi (XI.IA 6/00)
Kurnia Adi Yoga (XI.IA 6/20)
Yerikho Setyo Adi (XI.IA 6/31)
SMA Negeri 1 Salatiga
Jl. Kemiri No. 1 Salatiga
Laporan 1
A.
Judul Percobaan : Larutan Penyangga
B.
Tujuan
Percobaan :
-
Mengidentifikasi apakan suatu larutan
termasuk larutan penyangga atau bukan penyangga pada penambahan sedikit asam,
basa, dan pengenceran
-
Mempelajari sifat larutan penyangga dan
bukan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa, dan pengenceran.
C.
Dasar
teori :
Larutan
penyangga (larutan buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan derajat
keasamannya (pH) walaupun mendapatkan penambahan larutan asam ataupun basa.
Larutan buffer
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu larutan buffer asam, dan larutan buffer
basa. Larutan buffer asam adalah larutan buffer yang dapat mempertahankan pH di
daerah asam (pH < 7), sedangkan larutan buffer basa adalah larutan yang
dapat mempertahankan pH di daerah basa (pH > 7).
(Sukardjo.2007.Sains Kimia 2 SMA/MA.Jakarta:Sinar
Grafika)
D.
Alat dan
Bahan :
1.
Indikator Universal
2.
30 mL larutan KCl 0,1 M
3.
2 mL larutan HCl 0,1 M
4.
2 mL larutan NaOH 0,1 M
5.
10 mL larutan CH3COOH 0,1 M
6.
10 mL larutan CH3COONa 0,1 M
7.
20 mL akuades (air suling)
E.
Cara
Kerja :
1.
Dengan menggunakan indikator universal, diukur
pH larutan KCl 0,1 M
2.
Disiapkan 3 gelas kimia 100 mL. Diisi
masing-masing dengan 10 mL larutan NaCl 0,1 M, kemudian:
i.
Ke dalam gelas kimia 1 ditambahkan 1 mL
larutan HCl 0,1 M
ii.
Ke dalam gelas kimia 2 ditambahkan 1 mL
larutan NaOH 0,1 M
iii.
Ke dalam gelas kimia 3 ditambahkan 10 mL
akuades
Diukur pH ketiga larutan itu.
3.
Dicampurkan 10 mL larutan CH3COOH
0,1 M dan 10 mL larutan CH3COONa 0,1 M dalam sebuah gelas kimia.
Diukur pH larutan itu.
4.
Disiapkan 3 gelas kimia yang bersih dan
kering, diisi masing-masing gelas kimia dengan 5 mL larutan dari prosedur (3).
Kemudian:
ii.
Ke dalam gelas kimia 2 ditambahkan 1 mL
larutan NaOH 0,1 M
iii.
Ke dalam gelas kimia 3 ditambahkan 10 mL
akuades
Diukur pH ketiga larutan tersebut.
F.
Data
Hasil Pengamatan :
1.
Pada prosedur
1 didapati pH KCl = 6
2.
Pada prosedur
2 didapati :
i.
pH campuran KCl dengan HCl = 2
ii.
pH campuran KCl dengan NaOH = 10
iii.
pH campuran KCl dengan akuades
(pengenceran) = 6
3.
Pada
prosedur 3 didapati pH
campuran CH3COOH dengan CH3COONa = 5
4.
Pada prosedur
4 didapati :
i.
pH campuran CH3COOH + CH3COONa
dengan HCl = 4
ii.
pH campuran CH3COOH + CH3COONa
dengan NaOH = 5
iii.
pH campuran CH3COOH + CH3COONa
dengan akuades = 5
G.
Pembahasan :
Pada praktikum
kali ini, diuji pH beberapa larutan. Didapatkan larutan KCl 0,1 M ber-pH 6.
Lalu larutan KCl tersebut dibagi kedalam 3 gelas kimia, masing-masing 10 mL. Larutan
campuran antara 10 mL KCl 0,1 M dengan 1 mL HCl 0,1 M ber-pH 2, campuran antara
10 mL KCl 0,1 M dengan 1 mL NaOH 0,1 M ber-pH 10, campuran antara 10 mL KCl 0,1 M dengan 10 mL akuades
(pengenceran) ber-pH 6.
Sedangkan
larutan campuran antara 10 mL CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL CH3COONa
0,1 M ber-pH 5. Lalu larutan campuran antara CH3COOH dengan CH3COONa
sebanyak 20 mL dibagi kedalam gelas kimia sebelumnya yang sudah dicuci bersih
dan dikeringkan, masing masing 5 mL. Larutan campuran antara CH3COOH + CH3COONa 5 mL
dengan 1 mL larutan HCl 0,1 M ber-pH 4, campuran antara CH3COOH + CH3COONa
5 mL dengan larutan NaOH 0,1 M ber-pH 5, campuran antara CH3COOH +
CH3COONa 5 mL dengan 10 mL akuades ber-pH 5. Sehingga didapatkan 8
larutan dengan pH yang berbeda-beda. Dari 8 larutan hasil praktikum tersebut,
dapat diidentifikasi mana yang termasuk larutan penyangga dan yang bukan,
berdasarkan pH yang dihasilkan. Dari hasil praktikum tersebut, yang termasuk
larutan buffer adalah larutan campuran dari CH3COOH dengan CH3COONa
karna dapat mempertahankan pH dari penambahan sedikit asam dan basa. Sedangkan
pengenceran disini tidak mengubah kadar pH (pH tetap).
Sehingga,
berdasarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulkan sifat-sifat larutan
penyangga (larutan buffer), yaitu larutan tersebut bersifat asam yang
dicampurkan dengan garam yang mengandung basa konjugasinya.
Contoh :
Campuran antara CH3COOH (asam
lemah) dengan CH3COONa (basa konjugasinya)
Rumus Kimia :
CH3COOH(aq) +
NaOH(s) CH3COONa(aq)
+ H2O(l)
Terlepas dari kesimpulan
yang didapat dari praktikum diatas, menurut buku panduan kami terdapat 2 macam
larutan penyangga (larutan buffer), yaitu larutan buffer asam dan larutan
buffer basa.
Larutan buffer
asam dapat dihasilkan dengan 2 cara, yaitu :
1.
Mencampurkan adam lemah dengan garam
yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah tersebut
Contoh : CH3COOH dengan CH3COONa
CH3COOH dengan CH3COOK
HCN dengan NaCN
2.
Mereaksikan asam lemah dengan basa kuat
dengan syarat asam lemah berlebih (ada sisa asam lemah).
Contoh : CH3COOH dengan NaOH
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
CH3COOH
dengan KOH
CH3COOH + KOH CH3COOK + H2O
(dengan syarat CH3COOH
berlebih)
Sedangkan
larutan buffer basa dapat dihasilkan 2 cara, yaitu :
3.
Mencampurkan basa lemah dengan garam yang
mengandung asam konjugasi dari basa lemah tersebut
Contoh : NH3 dengan NH4Cl
NH3
dengan (NH4)2SO4
4.
Mereaksikan basa lemah dengan asam kuat
dengan syarat basa lemah berlebih (ada sisa basa lemah)
Contoh : HCl dengan NH3
HCl + NH3 NH4OH
NH4OH
dengan HCl
NH4OH
+ HCl NH4Cl
+ H2O
(dengan syarat NH3 dan NH4OH berlebih)
H.
Daftar
Pustaka :
Utami, Budi, dkk.2009.KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam.Jakarta:Departemen
Pendidikan Nasional.
Sukardjo.2007.Sains
Kimia 2 SMA/MA.Jakarta:Sinar Grafika
Laporan 2
I.
Judul Percobaan : Sifat Larutan Garam
J.
Tujuan
Percobaan :
Menyelidiki sifat asam atau basa berbagai jenis larutan garam.
K.
Dasar
teori :
Senyawa garam merupakan hasil reaksi dari asam dengan basa. Garam tersebut
memiliki kemungkinan berasal dari reaksi antara asam kuat dengan basa kuat,
asam kuat dengan basa lemah, asam lemah dengan basa kuat, atau asam lemah
dengan basa lemah. Dari campuran tersebut dapat dihasilkan garam yang bersifat
asam, basa, maupun netral. Hidrolisis digunakan untuk mengetahui sifat dari
garam tersebut, apakah bersifat asam, basa, ataupun netral. Sebab hidrolisis
adalah reaksi suatu ion (dari asam maupun basa) dengan air. Berlangsungnya
hidrolisis disebabkan karena adanya kecenderungan ion-ion tersebut untuk
membentuk asam atau basa asalnya.
L.
Alat dan
Bahan :
1.
Kertas Lakmus
2.
Papan penumbuk
3.
Larutan Na2CO3
4.
Larutan Na3PO4
5.
Larutan CH3COONa
6.
Larutan KCl
7.
Larutan NH4Cl
M.
Cara
Kerja :
Dengan
menggunakan kertas lakmus, ujilah pH dari berbagai jenis larutan garam.
1.
Garam yang berasal dari asam kuat dan
basa kuat.
Contoh : KCl
2.
Garam yang berasal dari asam kuat dan
basa lemah.
Contoh : NH4Cl
3.
Garam yang berasal dari asam lemah dan
basa kuat.
Contoh : Na2CO3,
Na3PO4, dan CH3COONa
4.
Garam yang berasal dari asam lemah dan
basa lemah.
Contoh : -
N.
Data
Hasil Pengamatan :
Tabel Warna Lakmus Larutan Garam
Rumus Kimia Garam
|
Lakmus Biru
|
Lakmus Merah
|
Hasil
|
Na2CO3
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Na3PO4
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
CH3COONa
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
KCl
|
Biru
|
Merah
|
Netral
|
NH4Cl
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
Tabel Hubungan Kekuatan Asam dan Basa Pembentuk Garam dan
Sifat Larutan Garam
No
|
Rumus Kimia
Garam
|
Basa Pembentuk
|
Asam Pembentuk
|
Sifat Larutan
|
||
Rumus
|
Jenis
|
Rumus
|
Jenis
|
|||
1.
|
Na2CO3
|
NaOH
|
Basa Kuat
|
H2CO3
|
Asam Lemah
|
Basa
|
2.
|
Na3PO4
|
NaOH
|
Basa Kuat
|
H3PO4
|
Asam Lemah
|
Basa
|
3.
|
CH3COONa
|
NaOH
|
Basa Kuat
|
CH3COOH
|
Asam Lemah
|
Basa
|
4.
|
KCl
|
KOH
|
Basa Kuat
|
HCl
|
Asam Kuat
|
Netral
|
5.
|
NH4Cl
|
NH3
|
Basa Lemah
|
HCl
|
Asam Kuat
|
Asam
|
O.
Pembahasan :
Pada percobaan kali ini, diuji beberapa larutan garam
yang merupakan hasil reaksi dari larutan asam dan basa berupa Na2CO3,
Na3PO4, CH3COONa, KCl, dan NH4Cl.
Lalu kami menggunakan papan penumbuk. Pada masing-masing cekungan di papan
penumbuk, kami masukkan masing-masing 5 tetes di tempat yang berbeda-beda. Lalu
kami uji pH sifat masing-masing larutan dengan menggunakan kertas lakmus.
Didapatkan Na2CO3, Na3PO4, CH3COONa
bersifat basa karena mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Didapatkan KCl
bersifat netral karena tidak mengubah warna kertas lakmus.Didapatkan NH4Cl
bersifat asam karena mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Ditinjau dari komponen penyusun masing-masing larutan,
didapatkan Na2CO3 yang
bersifat basa, disusun oleh NaOH (basa kuat) dan H2CO3 (asam
lemah). Sedangkan Na3PO4 yang bersifat basa,
disusun oleh NaOH (basa kuat) dan H3PO4 (asam lemah). CH3COONa
bersifat basa, disusun oleh NaOH (basa kuat) dan CH3COOH (asam
lemah). KCl yang bersifat netral, disusun oleh KOH (basa kuat) dan HCl (asam
kuat). Namun NH4Cl bersifat asam, disusun oleh NH3 (basa
lemah) dan HCl (asam kuat).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
a.
Reaksi asam kuat dan basa kuat
menghasilkan garam bersifat netral.
b.
Reaksi asam kuat dan basa lemah
menghasilkan garam bersifat asam.
c.
Reaksi asam lemah dan basa kuat
menghasilkan garam bersifat basa.
Terlepas dari hasil penelitian di atas, berdasarkan
buku panduan kami, dikatakan juga bahwa reaksi asam lemah dengan basa lemah
akan menghasilkan garam yang sifatnya tergantung dari besar kecilnya kekuatan
asam ataupun basanya (Ka atau Kb). Jika Ka lebih besar, maka larutan garam akan
bersifat asam. Sedangkan jika Kb lebih besar, larutan garam akan bersifat basa.
Alasan mengapa larutan garam bisa bersifat basa,
asam, maupun netral seperti yang didapat di tabel, dapat dijelaskan melalui
teori hidrolisis garam.
1.
Larutan garam dari asam kuat dan basa
kuat bersifat netral karena garam-garam dalam air tidak terhidrolisis.
KCl K+ + Cl-
K+
+ H2O tidak
terhidrolisis
Cl-
+ H2O tidak
terhidrolisis
2.
Larutan garam dari asam kuat dan basa
lemah bersifat asam karena basa lemahnya terhidrolisis dalam air.
NH4Cl NH4+
+ Cl-
Cl-
+ H2O tidak
terhidrolisis
NH4+ +
H2O NH3 + H3O+
*H3O+ bersifat
asam, sehingga larutan menjadi asam.
3.
Larutan garam dari asam lemah dan basa
kuat bersifat basa karena asam lemahnya terhidrolisis dalam air.
Na3PO4 3Na+
+ PO43-
Na+
+ H2O tidak
terhidrolisis
PO43- + H2O HPO42-
+ OH-
*OH- bersifat basa, sehingga
larutan menjadi basa.
4.
Larutan garam dari asam lemah dan basa
lemah memiliki sifat tergantung dari besar kecilnya Kb atau Ka karena asam
lemah dan basa lemahnya akan terhidrolisis total dalam air.
CH3COONH4 CH3COO- +
NH4+
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
NH4+ + H2O NH3 + H3O+
*OH- bersifat basa, H3O+
bersifat asam. Sehingga sifatnya tergantung dari kekuatan Ka atau Kb.
P.
Daftar
Pustaka :
Utami, Budi, dkk.2009.KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam.Jakarta:Departemen
Pendidikan Nasional.