Senin, 16 Januari 2017

Pollinasi adalahh

JENIS POLINASI
Selfing (Self pollination): Kegiatan mentransfer polen ke kepala putik yang berasal dari satu tanaman yang  sama.
Crossing (Cross pollination) : Kegiatan mentransfer polen ke kepala putik yang berasal dari  tanaman yang  berbeda. 
Sibbing : Kegiatan menyatukan polen ke kepala putik yang berasal dari  tanaman yang  berbeda tetapi masih dalam lot yang sama.
Out crossing : Transfer polen ke kepala putik dari bunga tanaman yang tidak diketahui/diharapkan......wajib dihindari pada saat kegiatan polinasi

TUJUAN POLINASI
Selfing : untuk mendapatkan galur murni yang homozigot homogen. Dilakukan pada proses pembuatan dan perbanyakan parental.
Crossing : untuk mendapatkan galur yang heterozigot dan memperluas keragaman genetik. Biasa dilakukan pada proses breeding dan pembuatan varietas hibrida.
Sibbing : untuk mendapatkan galur yang homozigot homogen. Dilakukan pada tanaman gynosius atau super female yang kekurangan/tidak ada bunga jantan pada satu tanaman.

TAHAPAN POLINASI
  • ·         Melakukan isolasi bunga jantan dan betina yang tepat fase sebelum penyerbukan (H -1 )
  • ·         Membuang semua bunga betina mekar yang tidak diisolasi (H0)
  • ·         Melakukan penyerbukan terhadap bunga-bunga yang diisolasi
  • ·         Melakukan isolasi bunga betina setelah diserbuki polen
  • ·         Memberi tanda pada bunga betina yang sudah dipolinasi
  • ·         Memangkas cabang pada node ke-2 dari bunga yang dipolinasi (mentimun).

Minggu, 15 Januari 2017

Instruksi Kerja Pengujian Daya Berkecambah pada Kertas Tisu

1.      Sterilkan box mika, pinset, dan petridish menggunakan alkohol kemudian dilap hingga kering
2.      Siapkan media dasar yang telah steril dengan menempatkan kertas plano dan kertas tissue yang telah dibentuk sesuai ukuran dasar box mika
3.      Siapkan benih, petridish pinset label dan box mika
4.      Lembabkan media dengan air dan jumlah air yang diperlukan 20ml per box mika (pastikan pH. Media 6.0-7.5)
5.      Benih di semai diatas kertas plano sebanyak 100 butir dalam 4 ulangan, benih diambil secara acak dari fraksi benih murni
6.      Tutup box mika dan pastikan tertutup rapat kemudian  diberikan pelabelan identitas benih
7.      Letakkan box mika di bak pengujian benih
8.      Melakukan pengamatan tahap I (first count) dan pengamatan tahap II (final count) disesuaikan dengan KM, JTPB untuk uji Daya Berkecambah
9.      Melakukan pencatatan pada Kartu Uji Daya Berkecambah, Laporan Harian Hasil Pengujian Benih dan Buku Induk Pengujian Benih

Instruksi Kerja Penetapan Berat 1000 Butir
1.      Siapkan contoh benih yang telah diambil dan menjadi contoh kerja
2.      Pisahkan benih menajdi 8 ulangan dengan masing masing ulangan berjumlah 100 butir
3.      Kemudian hitung berat benih masing-masing ulangan tersebut
4.      Setelah diketahui berat masing-masing ulangan benih tersebut maka gunakan rumus ketentuan untuk mengetahui bobot 1000 butir suatu benih
5.      Melakukan pencatatan bobot 1000 butir pada Buku analisis bobot 1000 butir

Instruksi Kerja Pengujian DB Metode Antar Kertas (UKDDP)
1.      Siapkan benih, kertas merang atau CD dan plastic yang akan digunakan sebagai media semai
2.      Sterilkan kertas merang atau CD menggunakan air hangat
3.      Peras dan biarkan kertas merang atau CD tersebut dalam keadaan lembab
4.      Sterilkan plastic menggunakan alkohol kemudian di lap hingga kering
5.      Letakkan alas plastic dan 3 lembar kertas merang atau CD
6.      Benih disemai dalam 4 ulangan x 100 butir benih yang diambil secara acak dari fraksi benih murni
7.      Tutup benih yang telah disemai dengan 2 lembar kertas merang atau CD
8.      Kemudian digulung rapi lalu disimpan ke dalam germinator yang berada di ruanng isolasi pengujian daya berkecambah
9.      Melakukan pengamatan tahap I (first count) dan pengamatan tahap II (final count) disesuaikan dengan KM Metode Pengujian DB
10.  Melakukan pencatatan pada Kartu Uji Daya Berkecambah, Laporan Pengujian DB, KA dan Kemurnian serta Buku Induk Pengujian Benih

Instruksi Kerja Pengujian DB Antar Kertas (AK Kipas)
1.      Siapkan benih, pinset, kertas merang atau CD dan baki plastic
2.      Bentuk 3 lembar kertas merang atau CD menyerupai kipas
3.      Sterilkan kertas merang atau CD menggunakan air hangat
4.      Kemudian diperas dan biarkan kertas merang atau CD tersebut dalam keadaan lembab
5.      Sterilkan baki plastic dan pinset menggunakan alkohol kemudian di lap hingga kering
6.      Benih disemai dalam 4 ulangan x 100 butir benih yang diambil secara acak dari fraksi benih murni
7.      Tutup baki tersebut dengan plastic wrap
8.      Simpan ke dalam germinator yang berada di ruang isolasi pengujian daya berkecambah
9.      Melakukan pengamatan tahap I (first count) dan pengamatan tahap II (final count) disesuaikan dengan KM Metode Pengujian DB
10.  Melakukan pencatatan pada kartu Uji Daya Berkecambah, Laporan Harian Hasil Pengujian Benih dan Buku Induk Pengujian Benih

Instruksi Kerja Pengujian Tetrazolium
1.      Siapkan benih yang akan di uji per – ulangan, petridish plastic, pinset, spatula cutter, larutan 2,3,5 triphenyl tetrazolium chloride, beker gelas yang berisi aquades dan kertas lakmus
2.      Rendam benih dalam aquades kemudian simpan ke dalam incubator sesuai dengan KM. Pengujian Tetrazolium waktu minimum perendaman dan suhu 20oC untuk pelembaban pada benih tersebut
3.      Lakukan persiapan sebelum perwarnaan sesuai dengan KM. Pengujian Tetrazolium
4.      Rendam benih dalam larutan 2,3,5 Triphenyl tetrazolium chloride dengan pH 6,5-7,5, konsentrasi normal yang digunakan 1% akan tetapi presentase lebih rendah atau lebih tinggi diperbolehkan
5.      Kemudian simpan ke dalam incubator dengan suhu 30oC sesuai dengan KM. Pengujian Tetrazolium
6.       Melakukan pengamatan pengujian Tetrazolium setelah dilakukan persiapan evaluasi sesuai KM. Prosedur Standar Uji Tetrazolium
7.      Melakukan pencatatan pada Kartu Uji Tetrazolium dan Laporan Harian Hasil Pengujian Tetrazolium

Instruksi Kerja Penggunaan Soil Divider
1.      Siapkan 4 (empat) penampung benih
2.      Bersihkan soil divider, penampung benih dan peralatan lain yang akan digunakan
3.      Tempatkan divder ditempat yang datar, dan pastikan bahwa penampung benih berada di bawah keluarnya benih
4.      Tuangkan seluruh contoh benih pada divider sepanjang saluran dan pencampuran ini diusahakan sama rata dengan cara memasukkan benih sedemikian rupa sehingga setiap lubang menerima jumlah benih yang sama
5.      Dua penampung benih yang telah berisi tersebut diambil dan digantikan dengan 2 (dua) penampung benih lain yang kosong
6.      Benih dalam dua penampung benih dituangkan kembali ke divider secara bersamaan seperti langkah 4
7.      Langkah 6 diulangi kembali untuk memastikan benih sudah tercampur merata
8.      Satu penampung benih yang telah terisi benih diambil dan digantikan dengan penampung yang kosong dan benih yang berada di penampung lain dituangkan ke divider untuk memastikan benih telah terdistribusi di semua lubang divider
9.      Langkah 8 diulangi kembali hingga diperoleh jumlah kira kira sebanyak contoh kerja

Instruksi Kerja Pengujian Analisis Kemurnian
1.      Siapkan contoh kerja
2.      Timbang berat awal pada contoh kerja
3.      Pisahkan benih pada ketentuan 3 komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih
4.      Timbang berat dari masing masing komponen tersebut
5.      Lakukan perhitungan analisis kemurnian
6.      Pencatatan pada Catatab Mutu Analisis Kemurnian

Instruksi Kerja Pengujian DB Metode Pasir
1.      Siapkan benih, pinset, pasir yang telah diayak dan baki plastic yang akan digunakan sebagai media semai
2.      Sterilkan pasir yang telah diayak dengan dipanaskan selama 3 jam
3.      Sterilkan pinset dan baki plastic menggunakan alkohol kemudian dilap hingga kering
4.      Benih disemai dalam 4 ulangan x 100 butir benih yang diambil secara acak dari fraksi benih murni dengan media semai 1 baki plastic terdapat 2 ulangan
5.      Benih yang telah disemai tersebut ditutup kembali dengan pasir
6.      Letakkan baki pada meja meja pengujian
7.      Melakukan pengamatan tahap I (first count) dan pengamatan tahap II (final count) disesuaikan dengan KM Metode Pengujian DB
8.      Melakukan pencatatan pada kartu Uji Daya Berkecambah, Laporan pengujian DB, KA dan Kemurnian serta Buku Induk Pengujian Benih

Instruksi Kerja Pengambilan Contoh Benih
1.      Menerima pengajuan pengambilan contoh kerja
2.      Pastikan benih yang akan diambil contoh benihnya sudah dilakukan penomoran
3.      Jika lot benih bersifat homogeny makan pengambilan contoh dapat diambil dari 1 kantung akan tetapi jika lot benih bersifat heterogen maka pengambilan contoh benih dilakukan 3 kali yang mewakili ketentuan 6 posisi pengambilan contoh
4.      Melakukan penimbangan sesuai dengan ketentuan berat contoh kerja
5.      Melakukan penimbangan sesuai dengan ketentuan berat contoh kerja

6.      Contoh kerja siap dilakukan pengujian

Rabu, 11 Januari 2017

Pengujian Mutu Benih

Pengambilan Contoh Benih
A.    Contoh Primer
Diambil dari berbagai posisi lot benih termasuk benih stock dan benih masuk. Benih Stock merupakan benih yang belum terjual seluruhnya dan dijadikan cadangan apabila ketersediaan benih menipis. Benih Stock dilakukan pengujian sekali dalam 3-4 bulan. Benih Masuk merupakan benih yang berasal dari petani mitra yang kemudian akan diberi nomor Lot (Id Telusur) oleh perusahaan
B.     Contoh Komposit
Merupakan gabungan dari contoh contoh primer. Dalam satu lot yang diperoleh bisa didapatkan lebih dari satu kantung
C.     Sub Contoh
Benih Sub Contoh didapatkan dengan menggunakan metode pengurangan contoh secara bertahap menggunakan alat yang dinamakan Soil Divider.
D.    Contoh Kirim
Benih Contoh Kirim yaitu benih yang akan dikirim menuju laboratorium untuk pengujian mutu benih. Selain itu dipisahkan juga benih untuk Contoh Arsip untuk pengarsipan benih
E.     Contoh Kerja
Benih Contoh Kerja merupakan benih dari Contoh Kirim yang kemudian dibagi-bagi untuk beberapa uji mutu benih meliputi
·         Analisis Kemurnian
·         Daya Berkecambah
·         Kadar Air
Pengujian Kadar Air dilakukan secara rutin untuk benih Stock guna mengetahui dan menjaga mutu benih. Dilakukan sekali untuk benih masuk untuk pelabelan. Batas toleransi kadar air berkisar 6-8%. Apabila diketahui kadar air berlebihan maka dapat diberikan perlakuan Fast Drying
·         Hibriditas

Uji Hibriditas diberikan kepada benih hibrida untuk uji F1. Sementara benih OP (Open Pollinated) tidak diberlakukan uji hibriditas

Pengujian Mutu Benih

Pengambilan Contoh Benih
A.    Contoh Primer
Diambil dari berbagai posisi lot benih termasuk benih stock dan benih masuk. Benih Stock merupakan benih yang belum terjual seluruhnya dan dijadikan cadangan apabila ketersediaan benih menipis. Benih Stock dilakukan pengujian sekali dalam 3-4 bulan. Benih Masuk merupakan benih yang berasal dari petani mitra yang kemudian akan diberi nomor Lot (Id Telusur) oleh perusahaan
B.     Contoh Komposit
Merupakan gabungan dari contoh contoh primer. Dalam satu lot yang diperoleh bisa didapatkan lebih dari satu kantung
C.     Sub Contoh
Benih Sub Contoh didapatkan dengan menggunakan metode pengurangan contoh secara bertahap menggunakan alat yang dinamakan Soil Divider.
D.    Contoh Kirim
Benih Contoh Kirim yaitu benih yang akan dikirim menuju laboratorium untuk pengujian mutu benih. Selain itu dipisahkan juga benih untuk Contoh Arsip untuk pengarsipan benih
E.     Contoh Kerja
Benih Contoh Kerja merupakan benih dari Contoh Kirim yang kemudian dibagi-bagi untuk beberapa uji mutu benih meliputi
·         Analisis Kemurnian
·         Daya Berkecambah
·         Kadar Air
Pengujian Kadar Air dilakukan secara rutin untuk benih Stock guna mengetahui dan menjaga mutu benih. Dilakukan sekali untuk benih masuk untuk pelabelan. Batas toleransi kadar air berkisar 6-8%. Apabila diketahui kadar air berlebihan maka dapat diberikan perlakuan Fast Drying
·         Hibriditas

Uji Hibriditas diberikan kepada benih hibrida untuk uji F1. Sementara benih OP (Open Pollinated) tidak diberlakukan uji hibriditas