Kepulauan di tanah air disebut dengan aneka nama. Mulai dari Nan-hai, Dwipantara, Surwadwipa, Jazi'ir al-Jawi, Kepulauan Hindia, Kepulauan Melayu, Hindia Belanda, Hindia Timur, Insulinde hingga Indonesia.
Samuel Windsor Earl-ahli etnologi Inggris menulis artikel pada majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) yang dikelola James Richard Logan, pada volume IV tahun 1850 halaman 66-74, menegaskan sudah saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia untuk memiliki nama khas, karena nama Hindia rancu dengan penyebutan India yang lain. Ia mengajukan nama Indonesia atau Melayunesia, namun ia cenderung menyebutnya dengan Melayunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga- halaman 252-347, JR Logan menulis artikel yang diantaranya menyebutkan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita. Ia memungut nama Indonesia yang dibuang Earl. Maka lahirlah nama Indonesia yang pertama kali.
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama ini akan menjadi nama resmi. Sejak itulah Logan menyebut nama Indonesia dalam tulisan-tulisan ilmiahnya. Lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
Th 1884, Adolf Bastian menerbitkan buku yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air tahun 1884-1880. Buku inilah yang mempopulerkan istilah Indonesia di kalangan sarjana-sarjana Belanda hingga sempat timbul istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian.
Penduduk Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Ki Hajar Dewantara.
Pada dasawarsa 1920-an, nama Indonesia diambil oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita sehingga nama Indonesia akhirnya memiliki makna politik, yakni identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan.
Akhirnya, nama Indonesia dinobatkan tanggal 28 Oktober 1928 yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda..
Dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang, tgl 8 Maret 1942, lenyaplah nama Hindia Belanda, dan lahirlah bangsa Indonesia.
Jika SW Earl mengesampingkan nama Indonesia dan memilih nama Melayunesia dan JR Logan tidak menyadari kalau usulannya kini menjadi nama resmi, dan di lain sisi ada yang menganggap apalah arti sebuah nama, akan lain ceritanya bagi pejuang kita yang memperjuangkan untuk mendirikan negri Indonesia. Mungkin kini kita akan beda dalam memaknai nama Indonesia. Ya negri dengan nama Indonesia, Inonesiaku, Indonesiamu, dan Indonesia kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar