Sabtu, 14 Agustus 2010

Riwayat Bola

Sebagai penggemar bola, sudah selayaknya membaca riwayat berikut:
- Informasi tentang bola tertua dan pertama terdapat di situs kuno pada makam Beni-Hasan (Mesir)tahun 2500 SM. Yang mengejutkan, pemainnya ditampilkan tanpa busana.
- Rupanya bola sudah sejak dulu makan korban. Kasus unik di Romawi kuno terjadi secara tak terduga, yakni menimpa tangan tukang cukur yang sedang mencukur jenggot pelanggannya. Celakanya ia menggunakan pisau. Ketika bola yang dimainkan anak-anak menimpa tukang cukur dan pisau itu jatuh mengenai leher pelanggannya, dan ia menjadi lemas karenanya.
- Lukisan dinding makam bawah tanah Romawi di abad I. Lukisan itu menyiratkan bahwa kala itu permainan bola di Romawi sudah cukup beragam. Jangan kaget jika saat itu hampir setiap kediaman kaum terpandang memiliki lapangan bola.
Bisa disimpulkan, mereka mengenal beberapa jenis bola. Mulai dari yang keras, empuk, melambung, besar sampai yang kecil.
Bahan bola beragam, dari bola keras dan berat terbuat dari kaca dan batu seukuran bola boling sampai jenis-jenis ringan yang berbahan dasar wol, kain, spons, kulit, atau bulu unggas.
Cara mereka membuat bola:
1. Kandung kencing babi digembungkan kemudian dibungkus kuat dengan kulit sapi, babi atau rusa.
2. Mnggulung serat usus kambing serta membungkusnya dengan kulit rusa.
3. Membungkus potongan spons dengan kain. Sampai kini, Turki dan Mesir masih mengenal sepak bola dengan bola spons ini.
- Tak hanya Romawi, berbagai kawasan di dunia memiliki bola menurut tradisinya sendiri.
- Di Cina seni rakyat membuat bola selanjutnya diekspor ke Jepang.
- Temari (bola sutra), merupakan bola berbahan potongan kimono tua, menurut tradisi Jepang adalah buah kasih para ibu atau nenek untuk anak atau cucunya. Kini temari juga mempunyai fungsi sebagai cinderamata.
- Mengenai ukuran dan bahan asal bola terus berubah dari waktu ke waktu seiring perkembangan jenis dan aturan permainan yang ada.
Jika di luar negri riwayat bola seperti di atas, riwayat bola di dalam negri mempunyai kisah tersendiri. Yang lebih menarik justru bukan bola atau permainan bolanya melainkan carut marut kepengurusan PSSI atau kebrutalan penontonnya. Bahkan yang terakhir adalah interfensi Kapolda Jateng saat final antara Arema dan Sriwijaya FC. Tentu kita masih ingat bukan ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar