Rabu, 20 Januari 2016

[Bahan KTB] 2. Bertumbuh dalam Pengampunan

2. Bertumbuh dalam Pengampunan
(1 Yohanes 1:9 ) 

Panduan Untuk Pemimpin

Memimpin diskusi kelompok dalam bentuk Pemahaman Alkitab (PA), Kelompok Kecil (KK), Kelompok Sel (Komsel) atau Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat. Sebagai pemimpin kita membantu orang lain bertumbuh dan kita sendiri pun pasti juga ikut bertumbuh.
Seri buku PA/KK/Komsel/KTB ini dirancang sebagai alat untuk membantu para remaja bertumbuh serupa dengan Kristus.

Berikut ini langkah-langkah penting di dalam memimpin PA/KK/Komsel/KTB:
  • Mulailah pertemuan dengan menyanyikan satu atau dua buah lagu pujian.
  • Berdoalah memohon pimpinan dan penerangan Roh Kudus supaya kita dimampukan untuk mengerti kebenaran firman Tuhan dan menaatinya.
  • Bacalah nas Alkitab yang diberikan terlebih dahulu.

Setiap pelajaran terdiri dari enam bagian:

Inspirasi

Bagian ini berisi tentang kisah inspiratif (sebagian besar kisah nyata) yang akan mengarahkan dan membawa anggota PA/KTB masuk pada materi yang akan dibahas.

Refleksi

Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat reflektif dari kisah inspiratif (tetapi bisa juga didiskusikan dalam kelompok). Melalui pertanyaan-pertanyaan refleksi anggota diajak masuk ke dalam kehidupan para tokoh yang sedang dikisahkan/dibahas.



Diskusi

Bagian ini merupakan penyelidikan Alkitab berupa pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya mengacu kepada prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan. Anggota kelompok diajak untuk melihat materi yang sedang dibahas dari sudut pandang/perspektif Alkitab.


Aplikasi

Bagian ini merupakan kesimpulan dan penerapan dari materi yang sedang dibahas.


Aksi

Bagian ini merupakan proyek ketaatan dari bahan PA/KTB yang sedang dibahas, di mana setiap peserta mengambil tekad atau janji untuk melakukan sesuatu sebagai respons/ketaatannya terhadap firman Tuhan.



Konfirmasi

Bagian ini merupakan kutipan para tokoh penting/peribahasa yang merupakan penegasan dari materi yang sedang dibahas.

Tugaskan salah satu anggota untuk membacakan bagian ‘Inspirasi’ dan setelah itu masuklah ke bagian pertanyaan ‘Refleksi’.

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada. Sebagai pemimpin hindari untuk menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jika anggota kelompok Saudara cenderung pasif, Saudara bisa menunjuk anggota kelompok untuk bergantian menjawab pertanyaan yang telah disediakan dan mendiskusikannya bersama-sama. Sebaliknya, hindari juga dominasi seseorang yang terus bicara agar memberi kesempatan pada anggota kelompok yang lain.

Jika ada anggota kelompok yang menjawab menyimpang atau ‘keluar’ dari topik yang sedang didiskusikan, sebagai pemimpin, Saudara harus mengarahkan, meluruskan, dan mengembalikan kepada topik bahasan yang sedang didiskusikan.

Perhatikanlah waktu yang diberikan/tersedia agar jalannya diskusi lebih terarah.

Bagian “Aplikasi” dan “Aksi” dapat ditambahkan sendiri sesuai dengan kondisi dan pergumulan masing-masing kelompok.

Akhiri PA/KK/Komsel/KTB dengan saling mendoakan komitmen/tekad masing-masing serta doa syafaat lainnya.


---------------------------------------------


Tujuan
Remaja mengerti apa yang harus dilakukan ketika jatuh dalam dosa dan belajar untuk mengampuni orang lain.

Inspirasi


Tom adalah seorang remaja yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Di dalam pertumbuhan imannya, dia juga mengalami jatuh bangun atau pasang surut. Suatu kali dia curhat kepada pembimbingnya bahwa dia merasa malu dan tidak layak datang (berdoa) kepada Tuhan karena beberapa kali dia jatuh di dalam dosa yang sama. Ia bahkan berpikir apakah Tuhan masih mau mengampuni dia.

Dalam kisah lain, diceritakan ada seorang dokter yang terkenal karena keahlian dan kesalehannya sebagai orang Kristen. Setelah kematiannya, buku catatan tentang pasien peninggalannya dibaca oleh sang istri. Banyak catatan tagihan yang telah dicoret dengan tinta merah yang bertuliskan: “Dihapuskan. Tidak mampu untuk membayar.” Namun istrinya tidak dapat menerima hal ini. Ia berusaha mendapatkan uang itu melalui pengadilan. Pada saat sidang berlangsung, hakim bertanya kepadanya, “Apakah ini tulisan suami Anda?” Ia mengiyakan. Hakim lalu memutuskan, “Kalau begitu, tak seorang pun yang dapat memaksa pasien-pasien itu untuk membayar, karena hutang mereka telah dihapuskan oleh almarhum.”


Refleksi
Di dalam pertumbuhan iman kamu, pernahkah kamu mengalami atau merasakan seperti yang dialami/dirasakan oleh Tom?
Hal apa yang dapat kamu pelajari/teladani dari sikap dokter tersebut, jika dikaitkan dengan apa yang dilakukan Tuhan Yesus dengan pengorbanan-Nya di atas kayu salib?

Diskusi

Apakah yang harus kita lakukan ketika kita jatuh dalam dosa? 
Mzm. 38:19 
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Luk. 15:17-21 
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

1Yoh. 1:9 
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


Menurut Ams. 28:13 dan Kis. 3:19, tindakan apa yang seharusnya kita lakukan setelah sadar akan dosa-dosa kita dan mengakuinya di hadapan Tuhan?



Ams. 28:13 
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Kis. 3:19 
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Jaminan apa yang Tuhan berikan ketika kita mengakui dosa-dosa kita? (Yes. 43:25; Ibr. 10:17; 1Yoh. 1:9)


Yes. 43:25 
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Ibr. 10:17 
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

1 Yoh. 1:9
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


Apa yang menjadi dasar pengampunan dosa kita? (Yes. 53:5; Ef. 1:7 ) 
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________



Setelah kita menerima dan mengalami pengampunan dari Allah, bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap orang lain yang bersalah kepada kita? (Matius 6:12 ; Lukas 11:4 ; Efesus 4:32) 
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________


Aplikasi

Tidak ada dosa yang terlalu besar yang tidak dapat diampuni oleh Tuhan. Kita memiliki jaminan akan pengampunan dosa karena Tuhan Yesus telah mati di atas kayu salib untuk membayar lunas hutang-hutang dosa kita. Diampuni Allah berarti semua dosa kita di hadapan Allah dihapuskan. Masih adakah dosa-dosa yang belum kamu akui di hadapan Tuhan? (Jika ada, ambillah waktu untuk berdoa memohon pengampunan-Nya dan bersyukurlah untuk pengampunan yang Allah berikan)
Adakah seseorang yang telah membuat kamu kecewa/menyakiti kamu, sehingga kamu merasa sulit untuk mengampuni dia? (Jujurlah kepada Allah dan sebut dia dalam doamu serta belajarlah untuk mengampuni dia sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu).


Aksi

Mengakui setiap dosa yang kita lakukan di hadapan Tuhan.
Bersyukur untuk pengampunan yang Allah berikan.
Mau mengampuni orang lain.


Konfirmasi

“ Marilah kita pergi ke kalvari untuk belajar bagaimana kita dapat diampuni, 
dan kemudian kita diam di sana untuk belajar mengampuni ”
—(Charles Spurgeon)

Catatan Pemimpin

Refleksi
Jika ada anggota yang memiliki pengalaman mirip/sama dengan Tom, berikan kesempatan untuk membagikannya.
Apa yang dilakukan oleh dokter dalam kisah ’inspirasi’ merupakan gambaran yang sesungguhnya telah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Melalui kematian-Nya di atas kayu salib, Ia telah membayar lunas/menghapus hutang-hutang dosa kita, karena kita tidak mungkin bisa untuk menghapus dosa-dosa kita sendiri (Yoh. 1:29 ; 1Kor. 6:20 ; 1Kor. 7:23 ).

Diskusi
Mazmur 38:19 , Lukas 15:17-21 dan 1Yohanes 1:9 mengajarkan bahwa ketika kita jatuh dalam dosa maka kita harus menyadari dan mengakui segala kesalahan/dosa-dosa yang telah kita perbuat. Kata ’mengaku’ dalam 1Yoh. 1:9 dalam bahasa aslinya adalah ’homologeo’ yang secara harfiah berarti: ”mengatakan hal yang sama atau berkata terus terang” dan pengakuan di sini bukan pengakuan lisan saja, tetapi mencakup tindakan meninggalkan (dosa).

  • Sama seperti arti ”mengaku” dalam 1Yoh. 1:9 yang mencakup tindakan meninggalkan dosa, demikian juga yang ditegaskan dalam Amsal 28:13 , yakni : ”mengakuinya dan meninggalkannya.”
  • Dalam Kis. 3:19 Rasul Petrus menegaskan bahwa kesadaran bahwa kita telah berbuat dosa harus diikuti dengan pertobatan. Bertobat (Yunani: metanoeo) memiliki arti berpaling dari dosa dan berbalik kepada Allah. Bertobat adalah penyesalan atas dosa yang melibatkan unsur rasio, emosi dan kehendak. Keterlibatan ketiga unsur ini membawa kesadaran penuh sehingga terjadi perubahan dan perubahan ini ditindak-lanjuti dengan tindakan dalam wujud pertobatan. Alkitab membedakan antara ‘menyesal’ (metamelomai) dan ‘bertobat’ (metanoeo). ‘Metamelomai’ adalah perubahan/penyesalan yang belum tentu/tidak ditindak-lanjuti dengan pertobatan, sedangkan ‘metanoeo’ adalah perubahan/penyesalan yang ditindak-lanjuti dengan pertobatan (berpaling dari dosa dan berbalik kepada Allah).
Jaminan yang Tuhan berikan ketika kita mengakui dosa-dosa kita dinyatakan dalam beberapa kata kerja, yaitu :

  • Yes. 43:25 ; Ibr. 10:17 : menghapus dan tidak mengingat-ingat dosa-dosa dan kesalahan kita.
  • 1Yoh. 1:9 : ’mengampuni’ dan ’menyucikan’ kita dari segala dosa dan kejahatan. ’Mengampuni’ berarti pengampunan dari hukuman atas dosa, sedangkan ’menghapus’ atau ’menyucikan’ berarti pembersihan dari pencemaran dosa.

Dalam nubuat nabi Yesaya 53:5 dikatakan ’oleh karena bilur-bilur-Nya’ (bilur : luka panjang pada kulit bekas kena cambuk). Sedangkan dalam Efesus 1:7 Rasul mengatakan ’oleh karena darah-Nya’. Kata ’bilur’ dan ’darah’ dalam konteks tersebut menunjuk pada kematian/pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib.

Tuhan Yesus (Mat. 6:12 ; Luk. 11:4 ) dan Paulus (Ef. 4:32 ) mengajarkan hal yang sama yaitu belajar saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kita. Kita saling mengampuni karena Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita.
Konfirmasi

Charles Haddon Spurgeon (1834-1892): Pendeta aliran Baptis dari Inggris. *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar