Minggu, 17 Januari 2016

LAPORAN PENGURUS PEMUDA-PEMUDI METHODIST INDONESIA

LAPORAN PENGURUS 
PERSEKUTUAN PEMUDA PEMUDI METHODIST INDONESIA (P3MI)
CABANG NGEMPLAK

ANALISIS SWOT

Pengertian Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities,dan Threats. Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities)  dan Ancaman (Threats) dalam sebuah organisasi yang secara sistematis memberi suatu gambaran situasi dan juga kondisi dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang. Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai ‘faktor masukan’, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. 
Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).

Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :
Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau pelayanan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap pelayanan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan pelayanan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau pelayanan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah pelayanan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu pelayanan atau organisasi.
Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau pelayanan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu pelayanan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu pelayanan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu pelayanan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Manfaat analisis SWOT
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT
Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar Analisis SWOT diantaranya adalah :
Faktor Internal (Strength dan Weakness)
  • Sumber daya yang dimiliki
  • Keuangan atau Finansial
  • Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
  • Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang gagal)


Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
  • Tren
  • Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
  • Sumber-sumber permodalan
  • Peraturan Pemerintah
  • Perkembangan Teknologi
  • Peristiwa-peristiwa yang terjadi
  • Lingkungan


Pertanyaan-Pertanyaan yang dapat membantu dalam melakukan analisa SWOT yaitu:
Strength/Kekuatan
Apa kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh organisasi Anda?
Kemampuan apa yang bisa dilakukan oleh organisasi anda lebih baik daripada organisasi lain?
Keunikan apa yang organisasi anda miliki yang orang lain tidak miliki?
Apa yang orang lain lihat sebagai kelebihan didalam organisasi Anda?

Weakness/Kelemahan
Apa sebenarnya yang bisa organisasi anda tingkatkan?
Apa yang seharusnya anda hindari?
Faktor-faktor apa yang menghambat pertumbuhan dan pergerakan organisasi anda?
Apa yang orang lain lihat sebagai kelemahan organisasi anda?

Opportunities/Peluang
Adakah peluang bagus yang sedang anda hadapi saat-saat ini? Apa itu?
Trend menarik apa yang sedang terjadi yang menarik minat anda dan dapat anda manfaatkan untuk organisasi anda?

Threats/Ancaman
Apa rintangan-rintangan yang sedang anda hadapi? Baik diluar maupun didalam organisasi anda?
Apa spesifikasi-spesifikasi yang perlu dan dibutuhkan dalam organisasi anda yang harus anda rubah?
Apa kelemahan-kelemahan anda yang menjadi ancaman anda?

ANALISIS SWOT CABANG NGEMPLAK
Strength
Weakness
Oportunity
Threat

VISI
Visi merupakan sebuah gambaran masa depan yang menimbulkan passion (gairah) -George Barna, The Power of Vision
Visi merupakan gambaran yang jelas yang memimpin orang-orang untuk meraih masa depan. Visi melihat hal yang belum ada dan memvisualisasikan sesuatu sebelum hal itu benar-benar ada. Visi memberikan gambaran masa depan yang jelas tentang diri anda dan organisasi anda untuk diraih. Visi menjelaskan tujuan, mengembangkan prioritas, menetapkan standar kesempurnaan, menginspirasi pengharapan, memotivasi komitmen, memaksimalkan produktifitas, mengembangkan pandangan, membakar gairah, dan menyediakan fokus untuk meraih potensi terbaik.
Visi setidaknya lahir dari: melihat kebutuhan, berbeban terhadap kebutuhan, percaya dapat memenuhi kebutuhan itu, dan mendorong untuk melakukan tindakan awal untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Nehemia 1: ) Oleh karena itu diawal perlu dilakukan analisis SWOT, untuk mengetahui batas-batas kemampuan organisasi, kekurangan-kelebihan yang dimiliki serta kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu

MISI 
Tindakan nyata (aksi nyata) untuk menggenapi atau mewujudkan visi. Kemungkinan akan ada lebih dari satu kegiatan yang akan dilakukan untuk memenuhi visi tersebut. Pernyataan misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang hendak dituju dan bagaimana cara mencapainya. Singkatnya misi berisikan pernyataan tentang apa yang harus kita lakukan dalam usaha mewujudkan visi yang mencangkup arah dan sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

Visi merupakan Terminal Akhir; Misi adalah Rute/Jalan yang harus dilalui; Program Kerja merupakan langkah-langkah yang harus dikerjakan hingga sampai di Terminal Akhir

PROGRAM KERJA 
Goal-goal yang disusun (dituangkan dalam program-program kerja) membantu dalam menginterpretasikan misi yang hendak lakukan. Goal-goal yang disusun membantu misi dalam merealisasikan visi yang akan dicapai. Tanpa goal yang disusun maka misi akan terdengar kurang jelas. Goal-goal yang disusun membantu pelaksanaan misi lebih jelas, lebih fokus dan terarah.

Goal-goal yang dituju untuk merealisasikan visi setidaknya harus memiliki 5 karater-karakter penting agar diperoleh goal-goal yang efektif dan efisien
Spesific (Spesifik)
  Dengan gol yang lebih spesifik, organisasi dapat tahu pasti kemana akan pergi
Measurable (Terukur)
  Apabila gol dapat diukur maka dapat dipantau kemajuan organisasi selagi anda bekerja
Attainable (Dapat dicapai)
  Gol-gol organisasi harus selaras dengan kemampuan dan talenta yang dimiliki oleh organisasi. Sebaiknya tidak menentukan gol-gol yang yang berada diluar kemampuan, keahlian, serta talenta anda
Realistic (Realistis)
  Gol organisasi memang harus mencangkup iman, tetapi juga realistis. Tidaklah bijak untuk menentukan gol yang sangat besar sehingga tidak realistis
Time targeted (memiliki target waktu)
  Setiap gol harus memiliki target waktu dimana gol tersebut dapat dicapai dan dievaluasi
  
Menetapkan Gol dengan Enam Langkah Praktis
Menentukan gol adalah disiplin yang akan merubah hidup Anda jika Anda menjadikannya sebagai prioritas. Menentukan gol memerlukan dengan serius memikirkan dan mencari rencana‐rencana Tuhan, namun dalam proses ini Anda akan menjadi lebih fokus dan lebih efektif.
1. Meninjau visi dan misi pelayanan. Gol‐gol yang ditentukan akan memberikan langkah‐langkah praktis untuk mencapai visi dan misi Anda.
2. Berdoa meminta hikmat dari Tuhan. “Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, ‐‐ yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit‐bangkit ‐‐, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5)
3. Meninjau, Mengatur, dan Memprioritaskan: Tinjau apa yang sudah tuliskan. Kurangi beberapa ide yang tidak sesuai dengan visi dan misi, satukan yang lain, tuliskan kembali dan ciptakan ide‐ide baru. Atur daftar dengan prioritas dan area yang menjadi fokus. 
4 . Tuliskan Gol‐gol yang SMART, mengembangkan SMART gol berdasarkan ide‐ide  yang telah ditulis dan prioritasiprioritas yang telah ditentukan.
  
Petunjuk Penting
Gol‐gol dalam pelayanan anda HARUS tertulis. “Anda tidak mengetahui apa yang Anda pikirkan sampai Anda membaca apa yang telah Anda tulis.” (J.Haggai) Pikiran kita mudah melupakan. Pastikan gol‐gol Anda dituliskan secara terperinci/detil. 
Susun gol‐gol berdasarkan urutan prioritas. Hal ini akan membantu kita untuk melakukan hal yang penting terlebih dahulu dan memprioritaskan tugas‐tugas penting.
Buat gol‐gol anda fleksibel dan dapat diubah. Visi dan misi Anda tidak berubah. Tetapi gol‐gol Anda harus berubah selama situasi yang Anda hadapi berubah.
Evaluasi kembali gol‐gol anda secara berkala dan perbarui. Ketika gol‐gol tercapai dan tantangan baru datang, gol Anda harus disesuaikan dengan kenyataan yang baru.

Empat Sasaran Program Kerja
  Tujuan dibentuknya program kerja 
  Produk Akhir yang diharapkan
  Proses-proses yang akan dilakukan
  Srategi-srategi yang akan digunakan

Dalam setiap menentukan sasaran program kita ada hal yang harus diingat yaitu:
Misi kita : Menjadikan murid yang bisa menjadikan murid (Matius 28: 18-20) 
Motif kita : Kasih kepada Allah, kasih kepada manusia (Markus 12: 28-31)
Metode Tuhan: P3MI dapat hidup seperti Yesus hidup (Efesus 3: 10-11)

Kegiatan P3MI : Faith, Fun, Friendship
Pondasi Pelayanan: Holy Spirit POW[Dinilai efektivitas (1-10)
Laporin juga Holy Spirit POWER serta evaluasi prog kerja sudah memenuhi ini?]ER

Pray (Berdoa)
Doa mewarnai setiap aspek pelayanan dan kehidupan Kristus. PelayanananNya dimulai dan diakhiri dengan doa. Lebih dari 45 bagian dalam Alkitab mencatat kejadian bagaimana Yesus menyelinap keluar untuk berdoa.
Bagi Yesus, doa adalah sumber kekuatan - waktu untk mengenal hati sang Bapa dan mendengarkan hasrat hatiNya. Gereja rindu untuk hidup seperti Yesus telah hidup: memberikan diri sepenuhnya untuk berdoa sebagai salah satu prioritas yang mendasar
Apakah doa bersama merupakan bagian dari pertemuan-pertemuan kita? Apakah doa merupakan komponen yang reguler dan penting dalam waktu kebersamaan?
Berapa sering kita mempersiapkan semua anggota untuk berdoa? (Ex: Persekutuan doa, Malam Puji dan Doa, jam doa syafaat bersama-sama, dll)
Bagaimana kita secara teratur mendorong, melatih, dan memberdayakan para anggota dalam kehidupan doa sehari-hari, baik untuk mendoakan sesama dalam tubuh Kristus maupun diluar tubuh Kristus?

Apakah dalam kehidupan pelayanan P3MI sudah memperhatikan Doa sebagai pondasi pelayananan (berikan skor 1-10)? Dan berikan langkah-langkah atau tindakan-tindakan konkrit serta time target untuk semakin memperhatikan Doa sebagai Pondasi Pelayananan

Obedience (Taat)
Bagi orang Yahudi, mereka menanti-nantikan seorang Raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi, sebaliknya Yesus datang menjadi seorang hamba yang menderita. Bagi Yesus: ketaatan pada Kerajaan termasuk mengambil gaya hidup kehambaan (Yohanes 13: 15) dan menderita (Lukaas 9: 22-27). Gaya hidup yang begitu radikal berbedadan jauh dari pemikiran para murid dan orang Yahudi. Meskipun dikatakan bahwa “Kerajaan Surga dengan pasti bertumbuh...” pertumbuhan yang dimaksud yaitu melalui sikap perhambaan dan penderitaan.
Apakah para pengurus memiliki passion tersendiri terhadap misi dan pengajaran tentang agenda (perintah,kehendak) Allah dalam pelayanan P3MI mereka?
Apakah khotbah, pengajaran, dan pendalaman firman dalam pelayanan P3MI dipenuhi dengan pemahaman dan pengharapan tentang berita agenda (perintah,kehendak) Allah yang lebih besar?
Apakah pelayanan P3MI memahami budaya/konteks/keadaan anggota P3MI dan saling bekerjasama bahu-membahu untuk agenda Keajaan Allah di komunitasnya?

Apakah dalam kehidupan pelayanan P3MI sudah memperhatikan Ketaatan terhadap Agenda Kerajaan sebagai pondasi pelayananan (berikan skor 1-10)? Dan berikan langkah-langkah atau tindakan-tindakan konkrit serta time target untuk semakin memperhatikan Ketaatan terhadap Agenda Kerajaan sebagai Pondasi Pelayananan

Word (Firman)
Yesus menguasai Firman dan menggunakannya dalam menghadapi setiap masalah dan pencobaan dalam kehidupan sehari-hari. Yesus merujuk ke Kitab Suci lebih daripada  dibibirNya dalam sepanjang pelayananNya sejak Ia dicobai hingga Ia meninggal. Yesus menunjukkan rasa hormat bahwa Firman Allah tidak dapat disanggah.
Orang Farisi membuat Yesus bersedih karena mereka kurang bertekun dalam mempelajari Firman Tuhan. Yesus bertanya kepada mereka, “Tidakkah kau baca apa yang Daud lakukan ... ” Belum pernahkah kau baca di Kitab Taurat “ Orang orang Saduki juga membuatNya bersedih - Ia menegur mereka karena tidak mempelajari Firman Tuhan: “Kamu sesat sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci” (Matius 22: 29). Yesus menyadari bahwa Firman Tuhan adalah “hidup dan kuat, lebih tajam dari pedang bermata dua manapun” Kekuatan Iblis dikalahkan tatkala Yesus mengutip firman Tuhan untuk mengatasi pencobaan di padang gurun. Alkitab sesungguhnya merupakan pusat landasan kehidupan dan pelayanan Yesus
Kesalahan umum seperti apakah yang sering anda temukan dalam memahami firman Allah
Kebiasaan-kebiasaan apakah yang harus dibudidayakan dalam memulai mengajarkan firman Allah kepada P3MI?

Apakah dalam kehidupan pelayanan P3MI sudah memperhatikan Firman Allah sebagai pondasi pelayananan (berikan skor 1-10)? Dan berikan langkah-langkah atau tindakan-tindakan konkrit serta time target untuk semakin memperhatikan Firman Allah sebagai Pondasi Pelayananan

Exalting the Father (Meninggikan Bapa, Ibadah: Worship)
Salah satu prioritas Kristus yang unik adalah secara terus-menerus meninggikan BapaNya dalam semua aspek kehidupan. Hal ini nyata pada awal pelayananNya seperti yang dkiatakan Yesus: “tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan oleh Allah” (Yohanes 3: 21). Di akhir pelayananNya, Yesus tetap mengakui bahwa semua yang dimilikiNya berasal dari Bapa: Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepadaKu itu berasal dari padaMu. (Yohanes 17:7)
Bagaimana para pengurus P3MI melatih para anggota untuk selalu meninggikan Tuhan secara pribadi?
Apakah dalam pelayanan kita sunguh-sungguh mengenal dan mencari siapa Allah sesungguhnya, apa yang telah dilakukanNya untuk kita, dan siapakah kita didalam Kristus?
Apakah yang dapat dilakukan untuk lebih menekankan hal ini lagi (point diatas)?

Apakah dalam kehidupan pelayanan P3MI sudah memperhatikan “Meninggikan Bapa” sebagai pondasi pelayananan (berikan skor 1-10)? Dan berikan langkah-langkah atau tindakan-tindakan konkrit serta time target untuk semakin memperhatikan “Meninggikan Bapa” sebagai Pondasi Pelayananan

Relationship (Hubungan dengan sesama) yang diekspresikan melalui Kasih kepada Sesama
Prioritas ini memiliki dua dimensi. Pertama, dimensi hubungan yang intensional dan aspek Hukum Kasih (komunitas)

Hubungan yang Intesional
Sepanjang hidupNya, Yesus memodelkan hubungan yang intensional. Di awal pelayananNya, Yesus dengan jelas memberikan prioritas untuk membangun hubungan dengan orang-orang dari latar belakang berbeda. Dari hubungan-hubungan ini, Yesus kemudian memilih beberapa orang untuk menjalin hubungan lebih mendalam (sebagai murid). Yesus bukan saja proaktif menghadapi mereka yang hilang, Ia juga secara intensional mengejar murid-murid yang pertama ini - dimana dikatakan Ia “diam disana bersama-sama mereka” (Yohanes 3: 22). Dan Yesus mengizinkan mereka untuk mulai ikut ambil bagian dalam pelayanan dan mengizinkan mereka untuk membabtis (Yohanes 4: 2) dan mengalami secara langsung mujizatNya yang pertama (Yohanes 2:11)

Hukum Kasih yang terutama
Kasih merupakan landasan hidup Yesus dan Ia menantang murid-murid untuk memiliki pondasi yang sama. Yesus dengan jelas memerintahkan: Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi (Yohanes 13: 34-35). Petrus menaati perintah ini, dan kemudian menantang orang-orang percaya untuk mengasihi sungguh-sungguh seorang akan yang lain (1 Petrus 4: 8-9)
Paulus menghimbau gereja mengikuti jalan kasih ketika mereka berkumpul bersama. Orang-orang percaya harus terjalin dalam kasih, mengatakan kebenaran dalam kasih, dibangun dalam kasih dan hidup dalam sebuah hidup yang penuh kasih sebagaimana Kristus telah mengasihi

Apakah dalam kehidupan pelayanan P3MI sudah memperhatikan Hubungan dengan Sesama sebagai pondasi pelayananan (berikan skor 1-10)? Dan berikan langkah-langkah atau tindakan-tindakan konkrit serta time target untuk semakin memperhatikan Hubungan dengan Sesama sebagai Pondasi Pelayananan

Mengetahui Tingkat Pertumbuhan Anggota
Tingkat pertumbuhan anggota baru adalah (Tg:x100) dalam persen (%)
T= Petobat Baru (Pertobatan)
  Banyaknya orang hilang yang percaya kepada Kristus, orang-orang yang belum bergereja, maupun orang gereja yang hilang
P= Orang Percaya
  Orang-orang yang percaya kepada Kristus, secara rutin bergerereja.
Selain itu juga dikenal pertumbuhan anggota transfer (konversi), lalu apa perbedaannya antara pertumbuhan anggota transfer dengan pertumbuhan anggota baru (pertobatan)
Pertumbuhan Transfer - Pertumbuhan yang berasal dari perpindahan orang percaya dari gereja lain (Methodist lain)/Pelayanan lain (Perkantas, PMK dan lain-lain.
Pertumbuhan Pertobatan - Pertumbuhan yang berasal dari orang hilang yang percaya kepada Kristus, orang-orang yang belum bergereja, maupun orang gereja yang hilang menjadi anggota baru

Ministry (Pelayanan): M1-M7



Pertemuan dalam Tim P3MI
Dalam memulai membentuk sebuah tim pelayanan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan anggota-anggota P3MI yang lain dan dapat berperan dengan benar
Kenali masalahnya
  Masalah yang tengah dihadapi dalam P3MI baik dalam personal maupun dalam komunitas, serta lingkungan-lingkungan disekitar P3MI
Berdoalah minta pimpinan Tuhan
  Bahkan kalau perlu memberikan waktunya untuk berdoa dan berpuasa 
Kembangkan suatu proses seleksi yang bagus
Pelajari Lukas 5: 1-11; 27-31, Matius 4: 18-24, Markus 1: 16-20 dan kenali prinsip-prinsip untuk mereka yang siap 
Mulailah bertemu secara reguler dan intensif

Kualitas ideal yang harus dimiliki oleh setiap pelayan/pengurus P3MI
Ada (Avaliable): Lukas 5: 1-3
Setia (Faithful): Lukas 5: 4-5
Dapat Diajar (Teachable): Lukas 5: 6-10a
Responsif: Lukas 5: 10b-11

Hal yang diperhatikan dalam sebuah pertemuan, baik pengurus P3MI maupun pelayan P3MI
Doa
Isu-isu yang dihadapi diinteraksikan dengan Firman
Mengevaluasi kehidupan pribadi, kinerja tim (pengurus maupun pelayan)
Mengembangkan tim (melalui masukan, kritik, saran, dll) atas dasar Firman
Rencana kerja dan administrasi kedepan
Doa  
Agar pertemuan tim, baik pengurus P3MI maupun pelayan P3MI berjalan dengan efektif dan efisien, maka hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:

Mengecek
Isu-isu apa saja yang sedang diahadapi?
Bagaimana jalannya pelayanan kita (melingkupi kelebihan/kekurangan)?
Masalah-masalah apa saja yang sedang kita hadapi dan kita tidak memiliki jawaban?
Bagaimana dengan keadaan kita (personal dan organisasi)?

Membahas
Apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan mengenai isu ini?
Mari meluangkan waktu khusus untuk mendoakan isu ini
Apa yang harus dilakukan secara alkitabiah?

Menerapkan
Apa yang harus dilakukan oleh setiap pengurus maupun setiap anggota untuk kedepannya?
Siapa yang akan menjaga akuntabilitas kita?
Bagaimana kita akan mengukur keberhasilan kita (terkait dengan nomor 1)?

Setiap Pengurus P3MI/Tim Pelayanan setidaknya dapat memperlengkapi satu dengan yang lain dalam hal:
Hati
Pengetahuan (baik Firman, Administrasi, Keorganisasian, dll)
Skill (Kemampuan) (baik dalam memanfaatkan teknologi yang ada, keterampilan-keterampilan khusus, dll)

Tanda bahwa tim pelayan/pengurus P3MI memiliki passion (gairah) terhadap pelayanan dan siap untuk lebih diperlengkapi:
Sebuah hati penginjilan
Roh yang suka memberi
Peduli terhadap kebutuhan pertumbuhan rohani semua orang
Hati seorang hamba


CEK KESEHATAN PELAYANAN

PROGRAM KERJA DALAM FORMAT Growing Healthy Church (GHC)

Memenangkan Yang Hilang
Pelayanan menjangkau keluar, mencari dan memenangkan yang hilang (baik mereka yang belum bergereja maupun orang gereja yang hilang) dengan landasan Ministry of Hospitality 
Pelayanan keluar juga sebaiknya memperhatikan kultural/konteks orang-orang yang hilang tersebut agar proses penjangkauan berjalan baik dan tidak mengalami hambatan

Membangun Orang Percaya
Dengan 6 Pondasi “Holy Spirit POWER”
Mengajak anggota P3MI untuk datang dan bertumbuh baik dalam segi spiritual, sosial, maupun intelektual.
Contoh: Ibadah P3MI, Pendalam Alkitab, Class Meeting P3MI

Memperlengkapi Pekerja
Pelayanan memperlengkapi para pekerja menanamkan nilai peduli sesama (atas dasar Hukum Kasih) dan Penginjilan Sesama. Memperlengkapi tim meliputi: 1). hati 2). pengetahuan, 3). skill

Melipatgandakan keluar

Sebuah kegerakan P3MI yang baik melayani semua individu sesuai dengan level minat kerohanian mereka, dengan memperhatikan keseimbangan prioritas-prioritas memenangkan, membangun, dan memperlengkapi (tidak terlalu fokus terhadap satu fase)
Oleh karena itu mari tilik program pelayanan P3MI kita, jangan sampai antara program P3MI dengan program Gereja menjadi bersaing, namun harus saling melengkapi

LAPORAN KEGIATAN YANG BELUM DAN TELAH DILAKSANAKAN
Rapat Pengurus
Ibadah/Persekutuan Rutin
PA
Pemutaran Film
Malam Puji dan Doa
Kunjungan Sosial ke Panti Asuhan / Panti Jompo
Menabung Bersama
Inventaris
Kaos P3MI
Ibadah Rumah
Ibadah dengan Perjamuan Kasih
Barbeque
Ibadah Padang Natal dan Paskah
Iuran Anggota
Bingkisan kepada PMI yang menikah, ulang tahun, pindah
Dana Sosial untuk yang sakit
Kunjungan ke P3MI yang baru dan yang kurang aktif
Persembahan Pujian
Pengadaan Buku Renungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar